gambar: google.com Namanya adalah Abdullah bin Uraiqit al-Laitsi, ia adalah pemuda pagan (musyrik) yang menemani serta sebagai petunjuk jalan bagi Muhammad Saw. Kala itu Rasulullah Saw akan dikejar-kejar serta akan dibunuh oleh para pemuda Quraisy. Mekkah ketika itu sudah tidak nyaman lagi ditinggali oleh Rasulullah Saw dan para pengikutnya. Dengan tidak nyamannya Mekkah maka Rasulullah Saw merencanakan untuk segera pindah (hijrah) ke Madinah (Yastrib). Rencana berpindahnya Rasulullah Saw dari Mekkah ke Madinah dirahasiakan karena apabila tercium kaum kafir Quraisy maka nyawa Rasulullah Saw pun akan terancam di tengah perjalanan. Sambil menunggu perintah dari langit yang berasal dari Allah Swt maka ketika itu juga Abu Bakar al-Shiddiq menyiapkan serta menyerahkan dua ekor unta yang akan dikendarai oleh Rasulullah Saw kepada Abdullah bin Uraiqit al-Laitsi untuk dirawatnya. Abu Bakar telah mengetahui seluk beluk Abd
sumber gambar: google.com akhir-akhir ini memang banyak sekali kejadian di mana seorang yang sama imannya malah saling mengkafirkan. jika zaman dahulu mengkafirkan hanya sebatas beda agama namun dizaman sekarang sesama penganut agamapun (contoh:islam) yang beda pemikirian atau juga bisa beda tafsir tentang suatu ayat atau kejadian dianggap salah. salah satu yang perlu dikaji ulang adalah tentang perihal taklid buta. apa yang disebut dengan taklid buta adalah apa (pendapat) yang ia (seseorang) percayai itu benar mutlak adanya sehingga apa yang seseorang percayai tersebut tidaklah lagi mampu berkembang mengarah pada kebaikan atau taklid adalah percaya pada pendapat orang lain tanpa mengetetahui sumbernya. semua pendapat yang ada di luara pemikirannya dianggap salah. inilah yang kadang kita perlu rendah hati dengan apa yang kita yakini telah final dan mutlak. misal tentang penafsiran, orang yang berhak menafsirkan suatu ayat jelas tentu mempunyai kriteria ilmu-ilmu yang harus diku